Makanan ringan seperti keripik ternyata bisa menjadi salah satu penyebab dari kegemukan yang wajib untuk kita waspadai. Keripik bahkan jauh lebih berbahaya daripada permen, es krim maupun soda. Karena keripik yang banyak dijual dipasaran ternyata mengandung banyak sekali kalori.
Keripik memang enak untuk dibuat camilan serta memiliki bentuk dan warna yang menarik. Orang-orang menjadi merasa tidak puas bila hanya mengkonsumsi keripik dalam jumlah sedikit.
Dalam sebuah riset terbaru telah disebutkan bahwa pilihan serta kebiasaan makan merupakan penyebab utama dari terjadinya kegemukan. Tidak ada cara yang mudah umtuk memiliki berat badan yang ideal. Cara-cara seperti berolahraga serta mengatur pola makan juga perlu untuk diperhatikan, namun pola makan adalah hal yang paling berpengaruh.
Para peneliti menganalisa pola makan serta gaya hidup dari sekitar 120.000 orang dari tiga kali penelitian yang memakan waktu yang lama. Seluruh responden adalah para petugas kesehatan serta tidak mengalami kegemukan ketika penelitian dimulai.
Berat badan para responden terus diukur setiap empat tahun dalam 20 tahun lamanya. Para responden juga diharuskan untuk mengisi kuisioner seputar pola makan. Kebanyakan dari para responden ternyata mengalami kenaikan berat badan sekitar 7,7 kg dalam 20 tahun.
Setelah diteliti, penyebab dari kenaikan berat badan para responden tersebut adalah konsumsi dari keripik kentang. Dalam satu sajian camilan keripik kentang sebanyak 15 keping keripik, mengandung 160 kalori serta akan menambah berat badan sekitar 0,7 kg dalam 4 tahun. Padahal makanan manis lain seperti permen, cake dan lain sebagainya hanya menambah berat badan sekitar 0,4 kg dalam 4 tahun.
kentang goreng
Selain itu, french fries atau kentang goreng juga memiliki dampak yang buruk pada bagian pinggang bila dibandingkan dengan kentang panggang maupun kentang rebus. Satu sajian kentang goreng mengandung kalori sebesar 500 sampai 600 kalori. Sedangkan kebiasaan seperti minum soda dapat meningkatkan berat badan sebesar 0,4 kg selama 4 tahun.
Selain disebabkan oleh karena pola makan, kegemukan juga bisa terjadi karena kurang tidur, kurang beraktifitas serta minum minuman beralkohol.
Para ahli menjelaskan, apa yang kita makan dan kebiasaan kita dalam mengonsumsinya jauh lebih berpengaruh daripada olahraga dan rencana penurunan berat badan jangka panjang.
Kesipulan seperti ini dibuat berdasarkan dari penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Harvard University dan dimuat dalam jurnal kesehatan New England Journal of Medicine.
Riset ini merupakan riset yang paling luas dan paling lengkap mengenai dampak makanan pada individu serta gaya hidup individu tersebut, seperti pola makan dan juga kebiasaan buruk seperti merokok.
Belakangan ini masalah kegemukan menjadi masalah yang besar di banyak negara dan menjadi masalah kesehatan yang mendapat perhatian yang serius. Kegemukan bukan saja dipandang dapat merusak estetika namun juga telah dianggap sebagai penyakit.
Banyak sekali orang yang berusaha untuk menurunkan berat badannya, namun tidak sadar bahwa apa yang ia lakukan justru membuat berat badannya semakin naik.Camilan seperti keripik mengandung banyak garam serta dapat memicu munculnya masalah kegemukan.
Bila camilan seperti keripik ini dikonsumsi secara berlebihan maka akan memicu timbulnya berbagai macam penyakit, seperti penyakit kardiovaskular serta hipertensi. Selain dapat memicu kegemukan serta berbagai penyakit, ternyata konsumsi keripik juga dapat mempercepat penuaan pada para remaja yang mengalami kegemukan.
Para peneliti dari Medical College of Georgia melakukan sebuah studi untuk menganalisa hubungan antara konsumsi garam secara berlebihan dengan panjang telomor pada kormosom. Telomor merupakan penutup atau pelindung yang terdapat pada bagian ujung kromosom yang dapat menjadi pendek secara alami seiring dengan usia seseorang.
Selain karena faktor usia, telomor dapat memendek dengan cepat karena berbagai macam faktor, seperti kurang olahraga serta kebiasaan merokok. Maka dari itu, proses penuaan pun berjalan semakin cepat.
Dalam penelitian ini melibatkan 766 responden remaja yang berumur 14 sampai 18 tahun. Para remaja tersebut dibagi menjadi dua kelopok berdasarkan dari rata-rata konsumsi garam perhari. Peserta yang mengkonsumsi garam rata-rata 2.388 mg setiap hari termasuk dalam kelompok rendah daram. Sedangkan peserta yang konsumsi garamnya rata-rata 4.142 mg setiap hari trmasuk dalam kelompok tinggi garam. Walaupun sebenarnya kedua kelompok tersebut tetap saja bisa dikatakan telah mengkonsumsi garam lebih banyak daripada jumlah garam yang direkomendasikan yaitu 1.500 mg per hari.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti menemukan bahwa, remaja yang gemuk serta obesitas disebabkan oleh konsumsi garam berlebihan memiliki telomor yang jauh lebih pendek daripada remaja gemuk yang jarang mengkonsumsi garam. Namun hubungan seperti ini masih belum terlihat pada remaja yang berat badannya normal.
Dari hasil yang didapat, para peneliti mengaskan agar mengurangi konsumsi garam merupakan hal yang wajib bagi remaja yang gemuk. Mengurangi konsumsi garam merupakan langkah awal yang lebih mudah untuk dilakukan daripada mengurangi berat badan bagi para remaja yang mengalami kegemukan yang ingin mengurangi resiko terserang penyakit jantung.
Penyebab utama terlalu banyaknya konsumsi garam adalah dari konsumsi makanan olahan serta konsumsi keripik. Kurangi konsumsi makanan olahan maupun konsumsi keripik yang kaya akan garam dengan memperbanyak makanan segar seperti buah-buahan akan lebih baik.
Nectura menawarkan cara instan dalam mengkonsumsi jus buah dan herbal yg sangat baik untuk tubuh. Minum NECTURA setiap hari akan memperbaiki kualitas kesehatan hidup keluarga anda. Perbaiki kualitas hidup keluarga anda sedari dini, agar tidak menyesal di kemudian hari.